Ikan Discus memiliki nama ilmiah yaitu Symphysodon yang habitat aslinya berada di Lembah Sungai Amazon. Ikan air tawar ini memiliki banyak penggemar karena corak warna pada sisiknya sangat menarik dan beragam.
Artikel ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan ikan satu ini mulai dari karakter, jenis-jenisnya, cara merawatnya hingga cara membudidayakannya. Berikut adalah ulasannya:
Daftar Isi
Karakter Ikan Discus

Secara umum, ikan satu ini memiliki bentuk tubuh yang pipih dan bulat menyerupai lempengan cakram yang berdiri tegak. Semua jenis ikan ini memiliki tubuh yang dibalut oleh warna dasar merah kecoklatan.
Ikan Discus yang saat ini banyak dijual memiliki warna-warna yang bervariasi dan menarik. Perbedaan dan variasi warna antara ikan satu dengan lainnya berbeda berdasar pada breeder atau pengembangbiakannya.
Selain warna sisiknya yang menarik, ikan yang memiliki panjang garis tubuh hingga mencapai 15 cm ini juga memiliki corak mata yang menawan. Kebanyakan dari ikan ini memiliki mata yang berwarna merah.
Dengan panjang tubuh yang berkisar 20 – 25 cm, ikan ini bisa bertahan hidup cukup lama mulai dari 8 hingga 15 tahun. Untuk bertahan hidup, ikan ini mengkonsumsi cacing, ikan kecil dan serangga.
Ada beberapa sifat Ikan Discus yang khas dan cukup berbeda dengan ikan lainnya. Berikut adalah karakteristik utama ikan yang banyak dijumpai di Peru, Brazil dan Kolombia ini:
Penyendiri
Sifat utama dari ikan yang disebut sebagai king of aquarium ini adalah penyendiri, tidak suka mengganggu dan hanya mau berkumpul dengan sejenisnya.
Tidak heran jika Anda akan melihat ikan ini berkumpul hanya dengan kelompok yang sejenis.
Agresif
Sebenarnya, ikan satu ini cukup jinak dan ramah saat dipelihara. Namun ikan ini bisa berubah menjadi agresif saat melindungi teritorinya dan ikan-ikan kecil, serta saat bersama dengan pasangannya.
Lambat
Meskipun ikan satu ini memiliki tubuh yang ramping, saat bergerak dan berenang, ikan ini cenderung cukup lambat. Sehingga banyak orang mengkategorikan ikan ini sebagai ikan yang pasif.
Sensitif
Selain pasif, ikan ini juga rentan terhadap keadaan lingkungan yang berubah. Ikan satu ini memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan suhu dan kualitas air.
Jika Anda tertarik untuk memelihara ikan ini, Anda disarankan untuk memeliharanya di ruangan yang tertutup. Hal ini untuk menghindari perubahan cahaya atau hal lain yang mampu mengganggu ikan ini.
Jenis Ikan Discus (Subspecies)

Jenis Ikan Discus diklasifikasikan ke dalam 4 kategori, yaitu:
Brown Discus

Jenis ini memiliki warna dasar coklat tua di sepanjang tubuhnya. Selain itu juga terdapat garis vertikal yang memanjang dari kepala hingga seluruh tubuhnya.
Ikan ini juga memiliki garis di dahi hingga punggung berwarna biru, kemudian dari punggung ke ekor berwarna kemerahan. Ikan yang berasal dari Belem ini, memiliki panjang sekitar 13 cm saat menginjak usia dewasa.
Green Discus

Discus jenis ini dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu Peruvian Green dan Teffe Green. Kedua jenis ini dibedakan berdasar pada habitat asal dari ikan jenis ini.
Peruvian Green banyak ditemukan di negara Peru. Ikan satu ini memiliki warna dasar di tubuhnya yaitu coklat hingga kuning keemasan dengan tingkat kecerahan yang tidak terlalu pekat.
Di seluruh tubuhnya terdapat bintik-bintik atau bercak yang berwarna merah. Untuk membedakannya dengan ikan lain, ikan jenis ini memiliki warna merah di area pinggir siripnya.
Sedangkan jenis Teffe Green berasal dari Danau Teffe, Brazil. Seluruh tubuhnya dihiasi oleh gari-garis yang berwarna hijau. Sama seperti Peruvian Green, ikan ini juga memiliki warna merah di area pinggir siripnya.
Saat ada di alam liar, kedua jenis ikan ini merupakan yang paling kuat untuk bertahan. Panjang tubuh ikan dewasa dari jenis ini berkisar hingga 30 cm.
Blue Discus

Ikan jenis ini berasal dari wilayah Manaus, Brazil. Ikan ini dihiasi oleh garis-garis berwarna biru di seluruh tubuhnya, namun sirip dan duburnya bertepikan warna merah.
Panjang tubuh ikan dewasa bisa mencapai 20 cm, dan sudah mengalami kematangan kelamin saat memiliki panjang sekitar 10 cm.
Heckle atau Red Discus

Ikan ini berasal dari wilayah Rio Negro, Brazil. Warna dasarnya dibentuk oleh paduan garis-garis yang berwarna biru dan merah yang saling berseling.
Garis-garis ini diputus oleh garis tegak berwarna hitam. Panjang tubuh ikan dewasa mencapai 15 cm.
Jenis Ikan Discus (Breeding)

Terdapat cukup banyak macam Ikan Discus yang dibedakan berdasar pada teknik breeding dan warna tubuhnya,yaitu:
Blue diamond
Blue Diamond memiliki warna biru tua di seluruh tubuhnya dan di bagian sirip berwarna biru dan agak putih. Saat terpapar sinar matahari, warna biru dan putih di bagian sirip tampak menyala.
Pearl pigeon
Pearl pigeon juga memiliki tubuh yang diselimuti warna merah cerah, namun juga terdapat bintik-bintik yang berwarna putih. Kombinasi warna ini membuat ikan ini terlihat sangat menarik.
Red melon
Seluruh tubuh ikan red melon dibalut oleh warna merah yang pekat. Jika terkena sinar matahari, warna merah ini akan tampak menyala dan mengkilap.
Red marlboro
Sedikit berbeda dengan ikan red melon, ikan red marlboro memiliki warna merah sedikit lebih cerah dan di bagian kepala berwarna putih agak kuning.
Checkerboard Pigeon
Seluruh tubuh ikan ini dibalut oleh warna putih yang memiliki garis-garis merah di atasnya. Bagian kepalanya berwarna kuning yang keemasan.
Golden yellow diamond
Seperti namanya, warna dasar dari tubuh ikan ini adalah kuning keemasan. Hampir tidak ada warna lain yang muncul di tubuh ikan ini.
Rafflesia
Ikan satu ini memiliki warna tubuh yaitu merah cerah yang disertai dengan pola-pola berwarna putih tidak beraturan.
San Merah
Seperti namanya, seluruh tubuh ikan ini dibalut oleh warna merah, kecuali bagian kepala yang berwarna sedikit keputihan. Juga terdapat garis-garis tegak di tubuh ikan satu ini.
Blue Turquoise
Warna dasar dari tubuh ikan ini adalah biru yang dihiasi oleh garis-garis merah yang memanjang di seluruh tubuhnya.
Blue Scorpion
Ikan ini juga memiliki warna dasar biru yang dihiasi oleh garis berwarna merah. Perbedaannya dengan blue turquoise adalah garis-garis merah ini lebih tipis dan tampak terputus-putus.
Cara Merawat Ikan Discus

Untuk menjaga ikan satu ini supaya sehat saat berada di aquarium, ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan. Berikut adalah cara merawat Ikan Discus:
Memasang Penghembus Udara
Penghembus udara atau yang sering disebut sebagai aerator berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara yang ada di dalam aquarium. Jika sirkulasi udara tidak lancar, maka karbon dioksida akan mengendap di dasar aquarium.
Sebagai zat yang berat, kandungan karbon dioksida yang terlalu banyak bisa menjadi racun bagi ikan. Batas normal kadar zat ini di aquarium berada di bawah 12 ppm.
Memasang Lampu
Memasang lampu pada akuarium memiliki tujuan untuk menggantikan sinar matahari. Mengingat ikan satu ini sangat sensitif pada perubahan lingkungan sekitarnya, cahaya lampu yang konsisten mampu menjaga habitatnya.
Jumlah lampu serta level penerangannya bisa disesuaikan dengan situasi ruangan apakah gelap atau cukup terang. Lampu yang sering digunakan adalah fluorescent atau neon daylight.
Memasang Filter
Filter adalah komponen aquarium yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga kebersihan air. Selain itu, filter juga mampu mengontrol racun seperti nitrat dan amonia yang diproduksi oleh ikan itu sendiri.
Meskipun Anda bisa menjaga kebersihan aquarium dengan mengganti airnya secara berkala, filter bisa membantu meringankan tugas Anda.
Memastikan Mutu Air
Air sebagai habitat utama ikan sangat penting untuk dijaga mutu serta volumenya. Bahkan sebelum ikan dimasukkan ke dalam aquarium, air tersebut harus diolah terlebih dahulu.
Air yang baik berasal dari air sumur atau PDAM yang sudah diberikan penghembus udara selama 2 hari. Fungsinya adalah untuk memisahkan kandungan-kandungan yang buruk pada air.
Memilih Pakan yang Baik
Anda bisa memilih apakah makanan yang akan dikonsumsi oleh ikan ini berasal dari bahan alami atau kimia asal memiliki kualitas yang baik. Yang jelas, porsi makan ikan harus diperhatikan dengan baik.
Untuk memastikan takaran pakan yang baik, Anda bisa memperhatikan jumlah pakan yang dihabiskan oleh ikan selama 10 menit pertama. Sisa pakan harus segera dibuang.
Cara Budidaya Ikan Discus

Untuk membudidayakan Ikan Discus, hal dasar yang harus dipersiapkan hampir sama dengan cara merawatnya. Anda harus memperhatikan mutu air, cahaya, aerator serta alat lain yang menunjang kondisi habitat yang baik.
Jika Anda tertarik, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:
Memilih calon induk
Induk ikan yang baik adalah induk ikan yang dipelihara sejak masih muda dan kecil. Hal ini bertujuan untuk membiasakan Anda memberi pakan dan merawat habitat ikan ini.
Anda sebaiknya mencari pasangan induk yang baik dan diberi makan jentik-jentik nyamuk atau cacing merah kecil. Untuk membedakan kelamin ikan ini, yang jantan biasanya berwarna lebih cerah dan bergerak lebih gesit.
Ukuran calon induk yang baik biasanya berkisar 5 – 8 cm. Jika sudah mencapai umur beberapa bulan dan panjangnya sudah cukup yaitu 15 cm ke atas, maka pasangan induk ini bisa memilih pasangannya sendiri.
Proses pemijahan
Untuk melakukan proses pemijahan, Anda harus memperhatikan volume air dari aquarium Anda. Pastikan ketinggian airnya tidak kurang dari 30 cm karena bisa mengakibatkan pasangan induk malas untuk berpijah.
Anda juga harus mempersiapkan sebuah tempat di dalam aquarium guna menyimpan telur ikan. Alat yang bisa digunakan adalah vas bunga atau botol yang terbuat dari tanah liat.
Proses pemijahan dilakukan saat Discus betina memproduksi telur dan menempelkannya pada bagian luar botol. Kemudian Discus jantan akan mengeluarkan cairan berwarna putih yang akan melakukan pembuahan.
Setelah pembuahan terjadi, telur akan menetas kira-kira 3 hari setelahnya. Burayak atau benih ikan yang masih menempel ini akan dijaga oleh induknya karena belum bisa berenang.
Perawatan burayak
Burayak yang baru lahir tidak boleh dipisahkan dengan induknya. Burayak ini harus mendapatkan asupan makanan dari induknya sendiri melalui proses menyusui.
Seminggu setelah menetas, Anda bisa melatih benih ikan untuk mengkonsumsi pakan berupa naupli artemia atau daphnia saring. Saat benih ikan ini sudah berumur sebulan, Anda bisa menjualnya ke pihak breeder.
Harga Ikan Discus

Harga Ikan Discus berbeda-beda berdasar pada jenis dan keunikan warna yang dimilikinya. Semakin beragam dan menarik warnanya, maka harga yang dibanderol oleh para breeder juga semakin mahal.
Untuk mengetahui berapa harga yang dibanderol untuk masing-masing jenis ikan, berikut adalah daftarnya:
Jenis | Harga |
---|---|
Blue Diamond | Rp50.000 – Rp140.000 |
Red Melon | Rp60.000 – Rp180.000 |
Red Marlboro | Rp60.000 – Rp180.000 |
Pearl Pigeon | Rp75.000 – Rp200.000 |
Checkerboard Pigeon | Rp50.000 – Rp150.000 |
Gold yellow diamond | Mencapai Rp285.000 |
Rafflesia | Mencapai Rp850.000 per kilogram |
San Merah | Rp60.000 – Rp250.000 |
Blue Turquoise | Rp50.000 – Rp250.000 |
Blue Scorpion | Mencapai Rp395.000 |
Red Ribbon | Rp80.000 – Rp250.000 |
Angel Blue Diamond | Rp150.000 ke atas |
Leopard | Rp60.000 – Rp200.000 |
Gold yellow | Rp50.000 – Rp120.000 |
Green | Rp40.000 – Rp120.000 |
Di luar daftar harga di atas, ikan satu ini juga memiliki jenis ikan yang dibanderol hingga belasan juta rupiah. Ikan-ikan ini merupakan hasil persilangan yang menghasilkan warna-warna yang sangat unit.
Ikan Discus Albino Bulldog Checkerboard dan Albino Bulldog Blue Diamond bisa dibanderol dengan harga mencapai Rp12 juta. Harga ini biasanya dibandrol untuk indukan ikan.
Sedangkan Ikan Discus Bulldog Leopard Snake dihargai hingga Rp10 juta. Harga ini dipasang untuk harga indukan yang memiliki panjang sekitar 4 inch atau 10 cm.
Demikianlah ulasan artikel mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Ikan Discus. Ikan satu ini tidak hanya indah dipandang mata, tetapi juga bisa sangat menguntungkan jika Anda berbisnis ikan ini.