Mengenal Ikan Venustus, Si Predator Agresif yang Menawan

Beranda » Ikan » Mengenal Ikan Venustus, Si Predator Agresif yang Menawan

Ikan Venustus merupakan salah satu jenis predator ikan air tawar yang bisa Kamu pelihara di rumah. Ikan hias ini memiliki banyak keunikan mulai dari varian warna, jenis perawatan, hingga sifat temperamennya yang agresif.

Oleh karena itu, jika ingin memeliharanya pastikan kamu telah memiliki persiapan yang matang. Berikut adalah hal yang harus kamu ketahui sebelum memelihara jenis ikan ini.

Asal Usul Ikan Venustus

Asal Usul Ikan Venustus

Ikan Venustus atau yang memiliki nama lain venentus, jerapah hap, livingstone, dan blue lumphead termasuk dalam golongan ikan cichlid atau lebih tepatnya Haplochromine Cichlid. Nama venustus memiliki arti memiliki arti rupawan, elegan, anggun, atau tampan.

Ikan ini berasal dari Afrika, tepatnya di Danau Malawi. Di habitat aslinya Venentus senang berada di dasar dan tengah air, apalagi saat sedang mengincar mangsa untuk santapan. 

Pada umumnya, ikan ini memiliki warna dasar kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam yang saling terhubung. Namun, ikan dengan nama latin Haplochromis sp ini sebenarnya memiliki warna yang beragam, mulai dari biru, biru kekuningan, hingga hitam putih agak belang. 

Venentus biasa berkamuflase dengan menyatu bersama pasir di dasar danau. Di alam liar ikan ini bisa mencapai umur 10 tahun dan ukuran hingga 10 inci. 

Meski memiliki duri punggung yang memanjang sampai garis anal, namun kamu tidak perlu khawatir jika ingin memeliharanya karena duri venustus sebagian besar lunak dan tidak membahayakan.

Karakter atau Temperamen

Sebagaimana jenis ikan Cichlid yang lain, ikan Venustus juga merupakan jenis ikan pemangsa yang agresif, apalagi saat musim kawin. Oleh karena itu, jangan menaruh 2 jantan dalam satu tempat untuk mencegah mereka bertarung.

Jika memang harus menempatkan 2 jantan dalam satu tempat, pastikan ukurannya luas dan taruh beberapa betina juga di dalamnya. Kamu juga bisa mencampur jenis ikan ini dengan ikan rainbow asli papua juga ikan synodontis pemakan alga.

Kondisi kesehatan ikan ini sangat tergantung dengan kebersihan air. Pastikan untuk mengganti air secara berkala agar ikan bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Air yang bersih juga akan menghindarkan ikan dari resiko penyakit perut kembung, kerusakan mata, dan berbagai jenis penyakit yang lain. 

Makanan Ikan Venustus

Makanan Ikan Venustus

Meskipun termasuk jenis ikan omnivora, namun venustus juga memiliki sifat piscivora karena ia biasa memakan ikan yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Proses pemeliharaannya tidak rumit. 

Kamu cukup menyiapkan makanan hidup,  beku, kering, ataupun pelet. Kamu juga bisa mengetes naluri berburunya dengan sesekali memberi umpan ikan hidup yang lebih kecil. 

Namun, pastikan untuk tetap waspada karena jika naluri berburunya keluar, ia jadi tidak ramah dengan penghuni yang lain. Sediakan juga beberapa jenis makanan herbivora agar pola makan mereka bisa seimbang. 

Untuk ikan kecil dengan ukuran hingga 7 sampai 10 cm bisa diberi makan serpihan pelet dari udang atau cacing yang dikeringkan atau dioven. Sedangkan untuk ikan Venustus dewasa bisa diberi makan makanan beku dua kali seminggu. 

Kamu juga harus membersihkan sisa makanan agar kebersihan air aquarium tetap terjaga. Pembersihan makanan ini bertujuan agar ikan tidak makan berlebihan. 

Saat Venuntus makan berlebih, ia akan mudah terserang kembung dan penyakit lain. Idealnya venustus diberi makan 2-3 kali sehari. 

Selain komposisi pakan yang tepat, Kamu juga bisa memuaskannya seminggu sekali agar dietnya seimbang.

Cara Pelihara Ikan Venustus

Di habitatnya, ikan ini mudah ditemukan pada kedalaman 15-20 meter di atas permukaan air. Meski begitu, kamu tetap bisa merawatnya di akuarium dengan kedalaman air 40 cm saja. 

Adapun PH air yang dibutuhkan untuk merawatnya kisaran di 7,6 – 8,8 dengan suhu 24-28°C dan kekerasan 10-18 °dH. Ikan Venustus bisa dijadikan induk saat umurnya sudah lebih dari delapan bulan. 

Kamu bisa mengenali ikan jenis betina dengan melihat dari warnanya yang sangat pudar dan bintik merah di setiap ujung dan memiliki sirip anal atau dubur. Untuk mendapat telur yang berkualitas, pastikan untuk memberinya makan berupa anak udang atau rebon. 

Adapun proses pemijahan bisa dilakukan dengan perbandingan jantan betina 1:4. Dengan menggunakan perbandingan ini, kemungkinan keberhasilan pemijahan akan makin besar.

Proses pemijahan ikan biasa dilakukan di pojok-pojok akuarium atau kolam. Jantan akan bersiap dibelakang para betina untuk membuahi telur yang mereka keluarkan. 

Lalu, betina akan kembali mengambil telurnya dan memasukkan ke dalam mulut mereka. Proses ini dilakukan berulang-ulang hingga induk terlihat berputar-putar di air.

Pengaturan Akuarium untuk Ikan Venustus

Berikut adalah pengaturan aquarium untuk memelihara Venustus di rumah, yaitu:

1. Pastikan Aquarium Memiliki pH Stabil

Berhubung habitat asli dari ikan ini memiliki kandungan mineral yang tinggi, maka pastikan untuk mengatur akuarium dengan kondisi yang tidak jauh berbeda. Danau Malawi terkenal akan kejernihan dan stabilitas pH di dalamnya.

Tak hanya pH, habitat asli dari ikan ini juga menyediakan banyak kimia air yang membantunya bertahan hidup. Oleh karena itu, Kamu juga disarankan memberi garam ikan sebagai zat penyangga untuk meningkatkan kesadahan karbonat air akuarium

2. Gunakan Air Asin Normal

Beberapa ikan cichlid, salah satunya ikan Venustus mempunyai toleransi garam yang tinggi sehingga dapat dipelihara dengan kondisi air yang agak payau. Namun, pastikan dulu tangki air payau tersebut tidak penuh.

Ikan cichlid bisa mentolerir salinitas sebanyak 10% dari tangki air asin normal dengan berat jenis kurang dari 1,0002. 

3. Gunakan Aquarium Berukuran Besar

Tentunya tangki dengan kapasitas air minimal 300 liter akan dirasa cukup kecil bagi para Venustus dewasa karena mereka bisa tumbuh dengan cepat dan bersifat agresif. Maka dari itu, disarankan memelihara ikan ini dengan ukuran tangki minimal 600 liter. 

Dengan begitu mereka tidak membutuhkan air tawar atau air payau lagi karena telah memiliki pergerakan air yang cukup dengan penyaringan yang efisien.

4. Tambahkan Substrat

Kamu juga bisa menambahkan substrat pasir atau serpihan karang hancur agar membantu menjaga kadar pH tetap tinggi. Hindari menggunakan substrat pasir yang kasar untuk menghindari ikan terluka karena mereka suka mengubur diri menggunakan pasir.

Venustus sangat menyukai ruang terbuka. Oleh karena itu, jika ingin menambahkan batu dan kayu, pastikan untuk menempatkannya di bagian belakang akuarium dan sisakan banyak ruang untuk mereka.

Kamu juga bisa menambahkan lubang untuk tempat persembunyian venustus di bagian belakang akuarium. Konsepnya karena jenis ikan ini suka berenang dan agresif, pastikan untuk memberikan ruang gerak yang lapang dan bersih. 

Jika ingin menaruh batu, kamu bisa meletakkannya di dasar akuarium, bukan di bagian substratnya. Apabila memang ingin menambahkan tanaman, pastikan untuk memilih tanaman yang berdaun kaku. 

Daun yang lunak pada tanaman, biasanya malah akan dimakan oleh mereka. Lebih buruk lagi, jika daunnya busuk dan membuat sirkulasi air jadi keruh.

Kamu dapat mengganti air seminggu sekali dengan debit air yang sekitar 10-20% dari kapasitas tangki. Tak hanya air, pastikan untuk membersihkan media filter dalam aquarium.

Setelah membaca ini, apakah Kamu tetap ingin memelihara ikan Venustus? Hal terpenting dalam perawatannya adalah memastikan sirkulasi air, pH, dan makanan ikan ini secara seimbang.

Tinggalkan komentar