10 Cara Menaikkan pH Air Akuarium Ikan

Beranda » Ikan » 10 Cara Menaikkan pH Air Akuarium Ikan

Beberapa jenis ikan hias membutuhkan PH air yang tinggi untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui cara menaikkan pH air akuarium dengan mudah dan cepat.

Penurunan pH air akuarium bisa disebabkan oleh beberapa hal. Umumnya, disebabkan karena kotoran atau sisa makanan ikan yang menumpuk. 

Kotoran dan sisa makanan yang tidak segera dibersihkan bisa mengeluarkan zat amonia yang bersifat asam. Padahal, ada beberapa jenis ikan yang tidak bisa hidup di pH air asam. 

Oleh karena itu, kamu harus menjaga kestabilan PH air sesuai dengan habitat yang mereka butuhkan. Berikut adalah beberapa cara menaikkan pH air yang bisa kamu coba di rumah.

1. Aerasi Akuarium

Tahukah kamu, jika meningkatkan kadar oksigen terlarut bisa meningkatkan pH air akuarium? Penurunan kadar karbon dioksida terlarut memang akan menurunkan pH. 

Karbon dioksida adalah zat asam yang rentan larut dalam air. Cara paling ampuh untuk menaikkan pH akuarium yang terlanjur rendah adalah dengan meningkatkan aerasi air akuarium. 

Cara mengaerasinya bisa menggunakan filter air dengan outlet yang berada di atas akuarium. Kamu juga bisa menggunakan model filter gantung dan top filter. 

Hasil saringan air tersebut bisa membantu pergerakan oksigen dari udara larut ke dalam air. Cara lain yang bisa kamu gunakan adalah dengan memakai pompa udara atau aerator. 

Kamu bisa menggunakan pompa venturi untuk membantu pelarutan oksigen sebab gelembung-gelembung yang dihasilkan.

2. Pergantian Air Secara Rutin

Naturalnya, pH air akuarium memang terus menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini karena adanya peningkatan polutan di dalam air.

Polutan muncul karena sisa makanan atau kotoran dari ikan peliharaan. Dengan membuang polutan tersebut, bisa menjadi salah satu cara menaikkan pH air akuarium.

Silakan mengganti air secara rutin paling tidak 2-3 minggu sekali. Kamu hanya perlu mengganti sekitar 20% dari total volume air di akuarium. 

Pastikan untuk menggantinya dengan air yang berlisensi water treatment. Jangan langsung menggunakan air kran. 

Penggantian air sedikit demi sedikit, namun rutin jauh lebih baik daripada menggantinya dalam jumlah besar tapi tidak rutin. Bahkan, mengganti air akuarium dalam jumlah besar beresiko membuat ikan stres.

3. Menggunakan Baking Soda atau Bahan Kimia

Cara menaikkan pH berikutnya adalah dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang biasa digunakan adalah baking soda. 

Baking soda bisa dengan cepat meningkatkan pH air. Kamu hanya perlu menggunakan 1 sendok teh untuk tiap 18 liter air.

Berhubung baking soda bisa meningkatkan pH dengan cepat, pastikan kamu menuangkan secara tepat. Jika menuangnya kebanyakan, malah akan membuat ikan keracunan.

Ada baiknya untuk memindahkan ikan ke wadah karantina sebelum melakukan treatment pH air di akuarium. Sayangnya, baking soda sulit untuk menjaga konsistensi kadar pH air. 

Jika ingin bahan kimia yang lebih ampuh dan konsisten, kamu bisa menggunakan pH up yang banyak dijual di toko hewan.

4. Ganti Substrat

Siapa sangka jika substrat juga bisa digunakan untuk menaikkan kadar pH akuarium? Ada beberapa substrat yang memang sengaja dipakai untuk meningkatkan pH air seperti batu karang jahe, kulit kerang, dan masih banyak lagi

Saat menggunakan substrat, pastikan untuk selalu mengontrol kenaikan air agar tidak terlalu meningkat tajam. Silakan coba atur substrat sesuai dengan dosis yang kamu butuhkan.

5. Batu Karang

Hanya dengan cara merendam batu karang di dasar akuarium, pH air akan meningkat secara signifikan. Kamu bisa dengan mudah mendapatkannya karena batu karang sangat mudah ditemukan di pantai.

Semakin banyak batu karang yang kamu masukkan, maka maka semakin tinggi pula kenaikan pH air. Namun, pastikan untuk mengaturnya di dosis yang tepat.

Jika tidak, ikan ikan peliharaan dalam akuarium bisa keracunan.

6. Kapur Dolomit dan Bordo

Cara menaikkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menggunakan kapur dolomit. Kamu bisa menggunakan dolomit jenis bongkahan ataupun yang berjenis tepung. 

Kapur dolomit jenis bongkahan bisa lebih awet digunakan dibandingkan dengan dolomit jenis tepung. Kapur dolomit bongkahan akan terus bereaksi hingga 3-4 bulan, setelahnya kamu perlu memperbarui kapurnya lagi. 

Meski begitu, masukkan kapur dolomit secara perlahan ke dalam akuarium. Jika kamu memasukkannya terlalu banyak, pH air bisa naik secara ekstrem.

Selai kapur dolomit, kamu juga bisa menggunakan jenis kapur Bordo. Gunakan 2 cc kapur bordo untuk tiap liter air. 

Agar lebih efektif, kamu juga bisa menambahkan tanaman di akuarium untuk meningkatkan reaksi kapur bordo.

7. Meletakkan Ganggang atau Tumbuhan

Cara menaikkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menanam ganggang atau tumbuhan di akuarium. Tumbuhan dan ganggang akan melakukan respirasi menggunakan oksigen untuk menciptakan energi, karbon dioksida, dan air.

Sedangkan fotosintesis memakai energi cahaya untuk mengambil karbon dioksida dan air untuk memproduksi oksigen. 

Saat karbon dioksida di akuarium hilang dan tidak terjadi perubahan alkalinitas karbonat, maka pH air akan naik secara perlahan. Intensitas peningkatan  pH akan tergantung dari jumlah tanaman di dalam akuarium.

8. Menambah Basa

Sebagaimana yang telah dipelajari dari materi kimia, bahwa kamu perlu menambahkan bahasa untuk meningkatkan pH air. Adapun jenis basa yang bisa ditambahkan sangat bermacam-macam.

Kamu bisa menambahkan NaOH, potasium hidroksida, KOH, atau menggunakan jenis basa lemah lainnya. Basa lemah bersifat seperti amonia yang banyak digunakan untuk produksi sabun.

Sayangnya, penggunaan zat kimia basah untuk menaikkan pH akan membawa beberapa molekul yang menaikkan TDS (total dissolved Solid). Oleh karena itu, jika memiliki nilai TDS yang dibatasi, sebaiknya kamu tidak menggunakan metode ini.

9. Melewatkan Air ke Jenis Mineral

Saat melewatkan air ke suatu jenis mineral, maka pH air tersebut akan bertambah. Pastikan kamu menggunakan mineral-mineral yang bisa membentuk alkali ketika bertemu dengan air.

Contoh jenis mineral yang bisa digunakan adalah kapur. Kamu bisa mengalirkan air di kapur sebelum dimasukkan dalam akuarium.

pH air yang berinteraksi dengan kapur memang tidak naik secara drastis. Namun, kapur tetap dapat meningkatan kadar pH dari 7 hingga 8 poin.

10. Menggunakan Proses Elektrokoagulasi

Cara menaikkan pH air akuarium selanjutnya adalah dengan melakukan proses elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan proses peningkatan pH dengan melewatkan air di dua lempeng logam.

Nantinya, logam l atau pengaman zink akan bereaksi dengan air yang berimbas pada kenaikan pH nya. Sayangnya, penggunaan elektrokoagulasi akan mengakibatkan lempengan logam menjadi serpihan dan endapan di dasar akuarium.

Oleh karena itu, cara ini tidak disarankan dipakai untuk kepentingan makhluk hidup, termasuk ikan. Air yang melewati proses elektrokoagulasi akan mengandung karbon anorganik yang dalam jumlah banyak bisa berbahaya untuk makhluk hidup.

Patikan untuk menjaga kestabilan pH air akuarium sesuai dengan habitat ikan. Jangan sampai pH air terlalu rendah atau terlalu tinggi. Terapkan cara menaikkan pH air akuarium jika ternyata pH terlalu rendah.

Tinggalkan komentar