Ikan African Cichlid: Karakter, Jenis, dan Cara Pelihara

Beranda » Ikan » Ikan African Cichlid: Karakter, Jenis, dan Cara Pelihara

Jika kamu seorang pecinta ikan hias, pasti tidak asing dengan Ikan African Cichlid, bukan? Meskipun bersifat agresif, namun ikan ini pemeliharaannya tidak rumit.

Selain pemeliharaan yang mudah, ikan ini banyak digemari karena warnanya yang unik dan menawan. Berikut adalah hal-hal mengenai African Cichlid yang harus kamu pelajari sebelum memeliharanya.

Mengenal African Cichlid

Mengenal African Cichlid

African Cichlid termasuk dalam golongan famili Cichlidae. Cichlid merupakan jenis spesies ikan hias yang dengan variasi cukup banyak. 

Seperti namanya, ikan ini memang biasa ditemukan di Afrika. Selain di Afrika, ikan Cichlid juga banyak ditemukan di Amerika Selatan dan di Asia.

Hingga saat ini ada lebih dari dari 1500 spesies African Cichlid yang tersebar di dunia. Pada umumnya African Cichlid berasal dari 3 danau besar di Afrika Timur, yaitu: Tanganyika, Malawi, dan Victoria. 

Jenis African Cichlid yang paling populer adalah African Cichlid Malawi karena ia memiliki variasi warna yang paling beragam. African Cichlid adalah sangat mudah ditemukan ditoko-toko ikan hias. 

Namun, ada beberapa jenis African Cichlid yang cukup langka di pasaran. Harga pasaran dari African Cichlid juga variatif, yaitu kisaran Rp20 ribu hingga Rp60 ribu untuk ukuran yang kecil (sekitar 4-6 cm) tergantung jenisnya.

Sedangkan untuk African Cichlid dewasa harganya bisa mencapai ratusan ribu. Umur ikan ini juga relatif panjang, yaitu sekitar 8 tahun dengan ukuran maksimal mencapai 11-15 cm.

Sifat dan Karakter African Cichlid

Ikan African Cichlid termasuk jenis ikan aktif yang sensitif terhadap gerakan. Apabila ada pergerakan di sekitar mereka, ikan ini akan cepat bereaksi dengan harapan mendapat makanan. 

Karakter suka makan inilah yang membuat para pecinta ikan biasa memberinya makan overfeeding. Meski begitu, ada baiknya kamu tidak menurutinya karena ikan ini memang memiliki nafsu makan besar hingga melebihi kapasitas perutnya sendiri. 

Kamu cukup memberinya makan setara dengan jenis ikan yang lain. African Cichlid termasuk jenis ikan yang agresif dan teritorial, utamanya saat masa kawin. 

Maka tak heran jika banyak pertengkaran yang terjadi di akuarium saat masuk masa kawin. Untuk menghindari pertengkaran, kamu bisa menyediakan banyak tempat persembunyian di akuarium.

Pastikan juga masing-masing akuarium tidak terjadi over populasi agar ikan bisa berenang dengan lapang. African Cichlid juga termasuk jenis hewan yang suka menggali. 

Ikan ini biasa menggali substrat saat mencari makan. Seringnya, hal ini menyebabkan tanaman dalam aquascape jadi rusak. 

Oleh karena itu, lebih baik kamu memeliharanya dalam aquarium hardscape.

Jenis Ikan African Cichlid

Berikut adalah beberapa jenis African Cichlid yang bisa kamu koleksi, yaitu:

1. African Peacock Cichlid (Aulonocara)

African Peacock Cichlid

African Peacock Cichlid adalah jenis African Cichlid dari Danau Malawi dengan 22 spesies teridentifikasi. Keistimewaan dari ikan ini adalah warnanya yang cerah menyerupai ekor burung merak.

Di antara jenis African Peacock yang paling mudah dijumpai di pasaran adalah Blue Peacock, Baenschi, OB Peacock, dan Red Peacock. Ukuran maksimum African Peacock kisaran 4-6 inci. 

Ada beberapa spesies African Peacock yang lebih agresif dari jenis yang lain. Oleh karenanya, pastikan cari tahu masing-masing karakter ikan sebelum kamu membelinya.

2. Yellow African Cichlid (Labidochromis caeruleus)

Yellow African Cichlid

Ikan ini juga sering disebut sebagai Ikan Lemon. Hingga saat ini banyak yang belum tahu jika Yellow African adalah bagian dari family African Cichlid. 

Yellow African mempunyai tubuh kuning terang dengan ujungnya berwarna hitam. Bentuk siripnya panjang mulai dari belakang kepala sampai ujung tubuhnya.

Yellow African Cichlid bisa dibilang tidak agresif jika dibandingkan dengan jenis ikan cichlid yang lain. Oleh karena itu, ikan ini bisa dipelihara dengan mudah meski oleh seorang pemula. 

Adapun ukuran maksimum dari ikan ini sekitar 3 inci saja.

3. Yellow Tail Acei (Pseudotropheus sp. acei)

Yellow Tail Acei

Yellow Tail Acei adalah jenis ikan yang populer dikalangan pecinta ikan African Cichlid. Habitat asli Yellowtail adalah Msuli Point dan Luwala Reef yang masih terhitung wilayah Danau Malawi. 

Yellow Tail memiliki tubuh berwarna biru violet dengan ekor kuning yang menawan. Meski Yellow Tail Acei masih kerabat dari ikan Cichlid Mbuna, namun karakternya tidak seagresif ikan Mbuna pada umumnya. 

Ikan ini memiliki 2 variasi spesies, yakni Msuli dan Ngara. Namun, kamu akan kesulitan menemukan jenis Yellow Tail jenis Ngara di Indonesia.

Bentuk dan Warna Tubuh African Cichlid

Jika saat kamu memelihara African Cichlid bayi, maka kamu harus menunggunya hingga dewasa untuk memperoleh warna potensial mereka. Jadi, jangan cemas dulu jika warna ikan Cichlid yang kamu punya tidak sesuai dengan ekspektasi.

African Cichlid yang masih kecil memang belum menunjukkan warna asli mereka. Proses kematangan warna ini perlu waktu hingga 1 tahun atau bisa jadi lebih lama untuk spesies tertentu.

Kamu juga harus memeriksa kesehatannya secara rutin agar warna yang mereka hasilkan bisa terang dan indah. African Cichlid cenderung suka berubah warna saat masuk musim kawin atau dalam posisi dominan.

Pada umumnya, ikan ini punya gigi berukuran kecil yang digunakan untuk mengorek algae dari batu. Namun, ada juga beberapa jenis African Cichlid yang memiliki gigi taring mini untuk menangkap ikan-ikan kecil.

Gigi-gigi African Cichlid akan beregenerasi setiap 100 hari sekali untuk menggantikan gigi yang rusak. Beberapa spesies African Cichlid memang cenderung menggigit, jadi pastikan untuk berhati-hati dengan ikan tersebut.

Cara Pelihara Ikan African Cichlid

Cara Pelihara Ikan African Cichlid

Terdapat dua hal yang paling penting ketika kamu ingin memelihara ikan African Cichlid ini. Yang pertama yaitu spesifikasi akuarium dan kondisi air di dalamnya.

Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Spesifikasi Aquarium

Pada habitat aslinya, African Cichlid biasa memakai bebatuan sebagai tempat bersembunyi. Jadi, jika kamu ingin memelihara ikan African Cichlid pastikan untuk menempatkan tumpukan bebatuan dalam akuarium.

Aturlah secara bebatuan secara proporsional agar tidak roboh. Kamu juga bisa menggunakan lem khusus aquarium demi keamanan ikan.

Ikan African Cichlid juga gemar menggali. Silakan tambah substrat pasir dengan permukaan halus di akuarium untuk mencegah kerusakan sisik saat ikan-ikan ini sedang menggali.

Untuk kondisi air, African Cichlid cenderung menyukai air yang mengalir. Kamu bisa menyiasati dengan mengatur posisi outlet filter aquarium.

Perlu diingat bahwa mayoritas jenis African Cichlid adalah omnivora yang berarti mereka menganggap tanaman sebagai makanannya. Oleh karena itu, jangan menggunakan aquascape untuk memelihara ikan ini.

2. Parameter Air

Adapun temperatur air yang disarankan untuk memelihara African Cichlid kisaran 23-29 derajat celcius. Untuk kondisi pH airnya, kamu bisa mengatur di angka 7.8 – 8.6 yang cenderung alkali. 

Sedangkan untuk kondisi pH yang normal berkisar di angka 4-6. Oleh karena itu, jangan coba-coba menggunakan air RO untuk mengisi air akuarium.

Adapun untuk intensitas pencahayaan bisa kamu setel di posisi medium. Jika memelihara ikan ini, tentu kamu tidak bisa mengabaikan kondisi pH serta temperatur air.

Jika ingin memelihara ikan African Cichlid, kamu bisa mulai mempersiapkan keperluannya dari sekarang. Berhubung ikan ini mudah dipelihara, kamu tidak perlu khawatir mengalami banyak kesulitan saat merawatnya.

Tinggalkan komentar